Tiga surat wasiat Siti Munzaroh Siswi SMKN I Turen, Kabupaten Malang ditulis dan ditujukan untuk tiga orang. Surat pertama dengan kertas warna merah, ia tulis dan ditujukan kepada Yono.
Yono di duga adalah teman dekat pria Siti di sekolah. Pada Surat yang ditujukan pada Yono itu, Siti berpesan agar Yono tidak mempermainkan seorang gadis. “Untuk Yono, terima kasih atas kebaikanmu selama ini. Tapi pesanku, jangan sering menyakiti dan mempermainkan hati cewek ya say,” tulis Siti pada kertas berwarna merah itu.
Surat kedua Siti, ditujukan pada Ika. Ika diduga adalah sahabat baik Siti disekolahnya saat ini. Pada kertas bergambar dengan corak warna Pink itu, Siti menyebutkan jika dirinya, pernah meminjam kacamata milik Ika.
“Untuk Sahabatku Ita, kamu kan senang warna Pink. Sengaja aku tulis surat ini dengan kertas warna Pink. Tapi sebelumnya, saya minta maaf jika saya ada salah. Oh Ya, terima kasih atas kacamatanya. Kacamata kamu bisa kamu ambil dirumahku ya. Salam juga buat teman-teman disekolah,” tulis Siti pada surat itu.
Sementara itu, Surat ketiga yang Siti tulis pada kertas folio bergaris, ditujukan pada kedua orang tuanya serta Rizky. Rizky di duga adalah kakak kandung Siti yang bekerja diluar kota.
Berikut petikan isi wasiat Siti yang ditujukan pada kedua orang tuanya itu. ‘Ibu..maafkan atas semua kesalahanku. Dengan ini semua, Ibu sudah nggak mau lihat dan menemuiku lagi. Ternyata, percuma yow..Ibu menyekolahkan aku hingga SMEA kalau aku harus mati dengan cara bunuh diri’.
Saat dikubur nanti, aku minta Ayah dan Ibu, tidak menangis. Dan aku mau jika nanti mas Rizky menikah, Ibu dan Ayah harus merayakannya. Aku sangat kangen sama mas Risky. Aku iri sama teman-temanku yang bisa merasakan punya kakak laki-laki.
Aku juga minta tolong berikan buku besar ke Evi yow!! Sedang kacamata Ika, ada didalam buku tabunganku, tolong dikembalikan juga. Aku rela mati ditangan Ibu. Aku tidak terima jika Ibu memarahi aku untuk kesalahan yang tidak pernah aku lakukan.
Ibu dan Ayah juga harus sehat. Bu..,tolong kamarku dijaga ya..siapa saja boleh kok tidur dikamarku. Tapi jangan dikotori. Maafin aku ya Bu..Ayah..Emak..dan Semua keluarga di Tulungagung. Aku sayang sama Ibu, Ayah dan juga mas risky.. Wassalam,”.
Didalam surat wasiat itu, Siti juga membubuhkan tanda tangannya. Di duga, atas permasalahan keluarga dan seringnya dimarahi, Siti yang tinggal seorang diri dirumah hingga ajal menjemput, dikenal ramah dan baik pada semua teman-teman disekolahnya.
Surat kedua Siti, ditujukan pada Ika. Ika diduga adalah sahabat baik Siti disekolahnya saat ini. Pada kertas bergambar dengan corak warna Pink itu, Siti menyebutkan jika dirinya, pernah meminjam kacamata milik Ika.
“Untuk Sahabatku Ita, kamu kan senang warna Pink. Sengaja aku tulis surat ini dengan kertas warna Pink. Tapi sebelumnya, saya minta maaf jika saya ada salah. Oh Ya, terima kasih atas kacamatanya. Kacamata kamu bisa kamu ambil dirumahku ya. Salam juga buat teman-teman disekolah,” tulis Siti pada surat itu.
Sementara itu, Surat ketiga yang Siti tulis pada kertas folio bergaris, ditujukan pada kedua orang tuanya serta Rizky. Rizky di duga adalah kakak kandung Siti yang bekerja diluar kota.
Berikut petikan isi wasiat Siti yang ditujukan pada kedua orang tuanya itu. ‘Ibu..maafkan atas semua kesalahanku. Dengan ini semua, Ibu sudah nggak mau lihat dan menemuiku lagi. Ternyata, percuma yow..Ibu menyekolahkan aku hingga SMEA kalau aku harus mati dengan cara bunuh diri’.
Saat dikubur nanti, aku minta Ayah dan Ibu, tidak menangis. Dan aku mau jika nanti mas Rizky menikah, Ibu dan Ayah harus merayakannya. Aku sangat kangen sama mas Risky. Aku iri sama teman-temanku yang bisa merasakan punya kakak laki-laki.
Aku juga minta tolong berikan buku besar ke Evi yow!! Sedang kacamata Ika, ada didalam buku tabunganku, tolong dikembalikan juga. Aku rela mati ditangan Ibu. Aku tidak terima jika Ibu memarahi aku untuk kesalahan yang tidak pernah aku lakukan.
Ibu dan Ayah juga harus sehat. Bu..,tolong kamarku dijaga ya..siapa saja boleh kok tidur dikamarku. Tapi jangan dikotori. Maafin aku ya Bu..Ayah..Emak..dan Semua keluarga di Tulungagung. Aku sayang sama Ibu, Ayah dan juga mas risky.. Wassalam,”.
Didalam surat wasiat itu, Siti juga membubuhkan tanda tangannya. Di duga, atas permasalahan keluarga dan seringnya dimarahi, Siti yang tinggal seorang diri dirumah hingga ajal menjemput, dikenal ramah dan baik pada semua teman-teman disekolahnya.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar