Ini adalah Pengalaman Pribadi. Bukan Pesan Sponsor
Membeli kamera DSLR untuk pertama kali sebagai orang yang baru, adalah suatu keputusan yang sangat membingungkan. Keputusan membeli: mana yang baik, mana yang canggih, mana yang menghasilkan foto yang bagus… duh.. sejuta pertanyaan akan muncul jika nanti dikaitkan dengan asesorisnya. Mau beli yang mana dulu..? memang bukan suatu yang gampang untuk menjawabnya. Disini saya mencoba memberikan tips hasil perburuan saya sebelum keputusan membeli kamera DSLR.
Pengenalan.
Kamera DSLR adalah gadget yang fantastis untuk digunakan sebagai alat mengambil gambar. Tetapi modal untuk menjadi seorang fotografer handal, butuh pengorbanan materi dan waktu. Jika anda ingin terjun ke dunia ini, setidaknya anda harus memiliki sebuah kamera DSLR sebagai senjata andalan anda nantinya.
Peritimbangan Awal.
1. MERK.
Pertimbangan soal merk setelah browsing sana sini, saya berpendapat: merk yang banyak dipakai para photographer sampai detik ini adalah CANON dan NIKON. Tidak bisa dipungkiri jika kedua merk ini sudah tidak diragukan lagi kemampuannya. Kameranya adalah jaminan mutu. Masing-masing produsen seakan berlomba memberikan kecanggihan produknya kepada photographer. Tidak bisa dikatakan kalau NIKON lebih baik daripada CANON. Begitu juga sebaliknya. Semua ada kelebihan dan kekurangan di level produk/Entry yang sekelas. Jadi kesimpulannya untuk saat ini hanya 2 merk ini yang paling bagus. Ini pendapat saya dan bukan promosi akan suatu produk.
Dulu brand image yang ada bagi pemula yang belum punya DSLR berangapan bahwa kalau resolusi kamera yang besar berarti itu bagus. Ternyata pendapat demikian, TIDAK BENAR. Yang membuat sebuah kamera DSLR bagus itu adalah processor yang dibenamkan di kamera tersebut: sinkron dengan fitur yang diberikan seperti match dengan bukan diagfrahma, DoF dsbnya (tidak usah dibahas. Ntar puyeng bin pusing hehehe..). Yang jelas procesor ini adalah hasil uji coba terbaik dari pabrikan, atas hasil pengalaman mereka di dunia photography. Begitu pula cocok dengan lensa yang mereka produksi. Terkadang lensa bawaan kamera merk lain seakan tidak match dengan fitur dan lensanya mengakibatkan kualitas foto yang dihasilkan kurang bagus alias tidak seindah warna aslinya. Jadi untuk ini saya hanya akan membahas pilihan ke 2 merk yaitu Canon dan Nikon.
2. TINGKATAN/LEVEL
Untuk Canon dan Nikon, DSLR ini mempunyai tingkatan/kasta
- DSLR dengan 3 digit angka adalah DSLR Low Entry contoh: Canon 350D, Nikon D300.
- DSLR dengan 2 digit angka adalah DSLR Medium Entry. Canon 60D, Nikon D60.
- DSLR dengan 1 digit angka adalah DSLR High Entry. Canon 1D Mk IV, Nikon D4.
Masing-masing entry sudah jelas mempunyai perbedaan. Semakin tinggi entry nya itu berarti kamera DSLR tersebut semakin banyak fitur nya. Itu sudah pakem. Tidak bisa dipungkiri lagi.
Perbedaan Entry ini disebabkan oleh:
a. Resolusi: Resolusi yang menentukan tingkat detail gambar yang dapat ditangkap oleh sensor kamera. Saat ini sensor yang dipakai ada 2 yaitu Sensor CCD dan CMOS. Semakin besar nilai pixelnya maka semakin banyak informasi warna yang dapat ditangkap oleh sensor. Resolusi yang besar akan memudahkan dalam pengeditan hasil jepretan khususnya saat melakukan cropping dapat dilakukan dengan mudah dengan tetap menjaga detail hasil fotonya sendiri. Dengan kata lain kita akan leluasa melakukan pengeditan foto pada kamera 18 MP dari pada yang 6 MP, karena foto 18 MP saat dibuka di komputer detailnya akan terlihat jelas. Jadi resolusi sensor dapat dikatakan bahwa tidak berkaitan langsung dengan kualitas foto. Resolusi sensor ini adalah untuk menentukan resolusi maksimal foto yang dihasilkan. Semakin besar resolusinya maka semakin besar pula foto yang dapat dicetak.
b. Fitur: Fitur ini terdiri dari masalah pengaturan ISO, DoF, Shutter Speed dll. Biasanya berkaitan dengan pemotretan di tempat gelap, pemandangan (landscape) dll, dengan kondisi suasana yang extreem. Sebaiknya anda coba untuk membandingkan fitur dari kamera DSLR yang ada, satu persatu agar anda mengenal perbedaanya secara teoritis yang simple. Jika tidak tau.. tanyakan kepada sang master photgrpaher, apa maksud dari 1 fitur yang menjadi kelebihan DSLR yang anda bandingkan. Jangan malu untuk bertanya. Nanti sesat di hutan.
c. Konektivitas: Beberapa jenis kamera DSLR, menawarkan fitur tertentu untuk memindahkan foto-foto dari kamera ke perangkat komputer tanpa melalui kabel data. Perhatikan baik-baik apakah Anda memerlukan kamera yang dilengkapi fitur tersebut atau tidak.
3. BUDGET
Awalnya, saya punya budget untuk kamera DSLR Low Entry. Karena saya pikir: percuma membeli yang high entry tapi hanya untuk gagah-gagahan saja, alias tidak mengerti bagaimana cara mengoperasikan dan mengoptimalkannya. Memang benar asumsi itu. Tapi saya kembali berfikir, memang yang low entry mudah mengoptimalkannya? Tidak juga. Semua itu pasti akan didapati dengan seringnya belajar dan belajar sehingga akhirnya akan kenal dengan kelebihan dan kekurangan kamera DSLR yang sudah dibeli. Jadi jangan takut untuk memutuskannya.
Pertimbangan pribadi saya sendiri, niatnya membeli yang low entry adalah untuk belajar dulu. Kalau tidak punya kamera sendiri berarti tidak akan tau kecanggihan kamera itu sendiri. Jadi bagaimana...? Mau beli yang mana...? Menurut saya budget ini harus fleksibel. Jangan kaku. Karena saya akhirnya, mengalami trouble untuk memutuskannya setelah semakin banyak, saya membaca kelebihan dan kekurangan kamera itu berdasarkan resensi dan referensi dari para master photographer, baik master Indonesia ataupun dari mancanegara.
Yang penting, anda jangan ragu dengan keputusan sendiri. Tidak akan ada yang sia-sia atas keputusan membeli kamera DSLR karena anda pasti akan bisa mengoptimalkannya. Percayalah…..!!! Banyak hasil karya foto yang mempunyai nilai seni tinggi, hanya dihasilkan dari DSLR Low Entry. Tapi kalau anda punya uang lebih, dapat pertimbangkan untuk yang terbaik tentunya.
Memang tidak bisa dipungkiri: spesifikasi yang ekstra tinggi pada kamera DSLR akan menentukan kualitas. Kualitas akan menentukan harga DSLR. Tapi bukan berarti dengan DSLR Low Entry tidak bisa memhasilkan jepretan yang indah dan ciamik.?
Ke 3 faktor ini biasanya yang mempengaruhi kebimbangan anda dalam memutuskan untuk membeli DSLR mana yang menurut anda paling terbaik.
Result: OPEN YOUR MIND
Prinsipnya: Apapun merk dan type kamera DSLR yang akan anda beli adalah sebuah usaha untuk mendapatkan kualitas foto yang bagus, indah atau bernilai art photography. Tapi hal ini juga dipengaruhi oleh MOMENT. Moment yang ada didepan anda saat itu + skill yang membidiknya. DSLR Tanpa Moment adalah hal juga percuma (khususnya untuk landscape). Intinya apapun merk dan type nya, yang jelas bila digunakan dengan tepat dan mendapat moment yang baik, tentu akan memberikan hasil jepretan yang memuaskan, enak dipandang mata dan orang bisa berdecak kagum melihatnya. Tapi bukan berarti, spesifikasi kamera DSLR yang rendah tidak bisa mendapatkan hasil foto yang prima? No No No.. Bullshit kalau ada yang bilang begitu. karena mereka seakan beranggapan kamera mahal pasti akan dapat hasil yang bagus. Ah..Terlalu ego untuk mengatakan begitu. Mereka tidak tau intinya adalah 3 point untuk mendapatkan foto yang bagus itu, seperti apa yang diungkapkan oleh Master Kha Pie Conk yaitu: punya Kamera DSLR, ada MOMENT dan punya SKILL.
Untuk masalah Merk, JANGAN ANDA PERCAYA dengan kata seseorang bahwa merk ini lebih bagus dari yang itu. Khususnya antara merk Canon dan Nikon yang menjadi referensi saya. Apa sebabnya? Setiap merek pasti punya kelebihan dan kekurangan. NOTHING to PERFECT.. Jadi jangan terpengaruh untuk hal yang satu ini dan jangan anda tanya lagi, Apa yang ini lebih bagus dari yang itu. Oke..? Yang pasti ke dua-duanya dijamin bagus. Canon Good, Nikon juga Good…!!!
Renungan buat pemula: banyak master photographer bilang bahwa didalam dunia fotography, peranan lensa adalah sangat penting karena melalui lensa inilah proses penangkapan gambar oleh sensor kamera terjadi. Banyak yang mengajurkan untuk membeli body kamera entry level yang tidak terlalu mahal tetapi beli lensa yang benar-benar bagus. Jadi semua terpulang kepada anda.
Keputusan Pribadi
Saya sudah putuskan dari hasil referensi yang saya baca baik di forum fotografer atau di website luar negeri, bahwa saya akan membeli kamera DSLR hanya untuk 2 merek saja yaitu: CANON atau NIKON. Kedua merk ini sudah dijamin bagus dan canggih bagi fotographer manapun: pasti memakai ke 2 merk ini. Coba saja anda lihat sendiri untuk membuktikannya. Photographer fashion, olahraga bola dll, pakai kameranya merk apa?
Kenapa Canon atau Nikon? Karena ke 2 merk ini adalah yang paling baik sampai detik ini, memberikan hasil jepretan yang sangat bagus dan fitur yang fleksibel. Selain itu juga banyak menyediakan lensa pendukung dengan tingkatan lensa yang bermacam-macam. Begitu pula dengan accecories lainnya. Sangat banyak tersedia dipasaran meskipun bukan dari merk Canon atau Nikon yang mengeluarkannya, tetapi availabel dan match buat ke 2 merk ini.
Kelebihan dan kekurangan Canon dan Nikon.
Dari pengalaman saya membanding jepretan foto yang dihasilkan dari kamera canon dan nikon, saya punya kesimpulan tersendiri. (kesimpulan ini tanpa membandingkan teknologi kamera yang dipakai dan bukan karena Promo dari pabrikan). Inilah perbedaannya:
1. Untuk Canon hasil fotonya terlihat hidup/warm dibandingkan dengan Nikon yang sedikit kelihatan pucat. Orang tidak akan bisa membedakan ini tanpa membandingkannya side by side. Saya tidak tau apakah teknologi CHIP yang dibenamkan pada DSLR ini yang menjadi rahasia kamera DLSR Canon terhadap Nikon.
2. Untuk ketajaman hasil jepretan: Nikon sedikit lebih unggul dari Canon. Tetapi itu tidak mutlak. Karena ketajaman ini didapat dari Lensa yang digunakan.
Overall, kedua merk ini adalah Sang Juara di diunia photography.
“Nikon dan Canon bersaing secara langsung di bidang kamera dan teknologi presisi (alat pembuat semi-konduktor). Dalam bidang ini, kedua perusahaan ini masing-masing memiliki teknologi yang sama baiknya. Keduanya saling susul-menyusul dari segi teknologi. Rasanya, jarang terjadi salah satu merk terlalu ketinggalan teknologi dari merk satunya lagi. Kalau toh tertinggal, merk yang tertinggal teknologinya tersebut selalu dapat menyusul ketinggalannya tersebut. Kedua perusahaan ini juga memiliki pengikut yang sama fanatiknya. Sehingga tidak bisa dikatakan yang satu lebih baik dibandingkan yang lain.
Selama ini saya menggunakan kamera prosumer Canon powershoot S15 yang pakai Swivel (layar display bisa diputar, tidak fix). Swivel ini sangat terasa manfaatnya waktu mengambil foto dari sudut sempit. Kalaupun saya mau ambil foto dari posisi yang rendah (mata kaki kebawah) saya tidak perlu tiarap kayak tentara, ngotorin baju dan celana saja. Cukup dengan posisi jongkok, taruh kamera dekat mata kaki, putar swivelnya dan klik…..!!!. Itulah salah satu kemudahan yang didapat dengan adanya swivel. Makanya dulu saya berandai-andai jika ada kamera DSLR yang memakai swivel, saya akan beralih dari kamera prosumer sekarang ke DSLR. Setelah ditunggu-tunggu sepertinya pihak pabrikan mendengar doa yang saya inginkan. Awalnya sebagai pemula saya ingin membeli Canon 500D dan nanti saya akan bermain dengan lensa.
Singkat kata… Saat Canon mengeluarkan kamera DSLR Swivel dan lihat spesifikasinya ternyata… Mantap…!!!. Cuma masalahnya lagi-lagi soal budget. Saya harus sabar untuk memilikinya. Setelah cukup money, tanpa lihat kanan kiri lagi, saya langusung beli Canon 60D yang memang sudah sangat saya inginkan.
Keputusan ini bukan berarti merk NIKON tidak bagus. Bukan…!!! Keduanya adalah produk jempolan didalam dunia photgraphy. Masalahnya, saya sudah benar-benar cinta dengan produk Canon 60D. Soal apa yang ada di DSLR tersebut saya sendiri tidak tau dan tentunya harus belajar sendiri dengan experimen yang terus menerus.
Selesai sudah masalah keputusan merk dan seri yang harus dibeli.
RONDE I, Pembelian kamera + Kelengkapan awal.
- Beli Canon 60D Body Only harga sekarang Rp 7.700.000,-.
- Lensa yang saya ambil mengingat saya suka traveling adalah lensa Sapu Jagat Canon EFS 18-200mm F3.5-5.6 IS. Ini termasuk: bundling Canon 60D Kit 3 (Kit 2 include dengan lensa 18-135mm dan Kit 1 dengan lensa standar 18-55mm). Budget lensa Sapu Jagad ini jika dibeli terpisah Rp. Rp. 5.500.000,- Kenapa saya ambil lensa ini?: biar untuk pertama kali saya pegang kamera ini, saya bisa ambil objek yang dekat (18mm) dan sekalian jauh (200mm). Nanti setelah puas dan ada uang, saya akan lengkapi dengan lensa lensa wide (10-22mm), Macro (100 atau 135mm) dan Tele (70-200mm). Sekarang pakai dulu Lensa Sapu Jagadnya. (lihat lensa yang mau dibeli selanjutnya pada tulisan dibawah).
- Filter UV untuk lensa "sapu jagad", setelah compare di beberapa merk dengan pembuktian langsung, akhirnya saya memilih filter merk Solo UV Pro MC 72mm buatan Jerman seharga Rp. 250.000,-. Filter UV ini penting selain untuk menghambat cahaya liar yang masuk ke sensor kamera tapi juga sebagai pelindung lensa dari debu dan baret. Pengalaman saya: Sebaiknya membeli filter UV jangan dilihat dari murahnya (asal2an) tapi lihat dari bening apa tidaknya (bandingkan langsung beberapa merk). Setahu saya: filter UV yg merk agak murah ternyata beda warna kacanya jika dilihat langsung. Ini berarti akan mempengaruhi kualitas hasil foto jepretan.
- Pilihan selanjutnya yang wajib saya beli yaitu lensa tambahan dimana photographer banyak yang menggunakannya yaitu Lensa Piconk: CANON EF 50mm f/1.8 II. Lensanya murah dengan budget Rp. 850.000,- tapi hasilnya bening & bisa Macro. Sekalian beli Hood nya juga seharga Rp. 85.000,- agar cahaya liar tidak masuk ke sensor kamera.
- Tas kamera merk Zano type NUBag (Bagus, Murah dan Recomended) harga Rp. 165.000. Muat untuk 1 kamera + tele zoom + 1 lensa medium zoom + flash + Acecories, terbuat dari bahan berkualitas Nilon import 1680 (Waterproof). Busa tebal up to 12mm dan ada raincoat Waterproof.
- Jangan lupa skalian beli Screen Protector biar tidak gores Foto Display Camera nya. Harga Rp. 15.000 ~ Rp. 20.000,-
RONDE 2, Pembelian Asesoris.
Pelan-pelan setelah punya uang lagi, saya lengkapi besutan saya ini dengan asesorisnya dengan skala prioritas kepentingannya:
- Tripod, merk Excell Motto series 2830 harga Rp. 210.000,-.
- Battery Cadangan. Pengalaman saya beli battere back up yang murah merk Canon Canon LP-E6 KW-1 seharga Rp. 150.000. membuat saya kecewa saja. Setelah dipakai beberapa kali, kemampuannya langsung menurun drastis alias cepat habis battere nya. Jadi saran saya: Jangan beli battere yang KW-KWan ya. Lebih baik yang original saja meskipun harganya Rp. 450.000,-. Kalau belum punya uang, manfaatkan saja battere bawaannya saja dulu. Tadinya saya mau Battery Grip (Ori) Canon BG-E9 (6 buah battery AA) tapi tidak jadi beli karena kelihatan terlalu gede kameranya: tidak praktis, ribet bawanya dan mahal. Harga Rp. 1.275.000,-. Kalau Battery Grip merk Meiki, dijual dengan harga Rp. 800.000,-. Belum lagi beli battery recharge nya.
- Lens Hood merk Universal, berkisar harga Rp. 55.000 ~ Rp. 85.000 (tergantung ring lensa).
- Remote kamera (Shutter Release Wireless). Ini sangat penting buat saya karena sering traveling sendirian. Lebih enak kalau punya remote kamera, bisa foto dan gaya sendiri meskipun ada self timer tapi lebih enak pakai Remote Kamera. Jadi kalau mau gaya tidak usah buru-buru dikejar selftimer. Remote yang saya beli merk MR5-JESSON harga murah Rp. 50.000 jangkauan 5 m. bisa dipake untuk merk Canon, Nikon, Pentax, Sony tanpa menyebutkan type nya. Cukup andal dan jangan lupa beli battere nya skalian sebagai cadangan. Tapi saya juga beli remote merk Pixer RF-223 harga Rp. 275.000,- karena jangkauannya lebih jauh. Remote yang Rp. 50.000 saya beli karena alasannya simple aja. PS: Kalau anda ingin membeli remote merk apapun, harus anda cocokan dulu dengan type kamera anda, karena masing type berbeda remotenya. Dengan kata lain: Tanya penjualnya, apakah Available atau tidak dengan kamera yang akan anda beli.
- Ransel Kamera. Saya beli di Facebook Onlineshop (tidak usah saya sebut FB nya, kasihan): karena bahan ranselnya tidak bagus, Nilon kasar. Jika tersimpan agak lama akan menimbulkan bercak-bercak putih di ranselnya. Jadi di "forget it" saja.
- Extension Tube (China) untuk foto macro Rp. 100.000,- Kalau merk Kenko Rp. 850.000,-.
- Couple Ring: sebuah alat bantu macro yang berfungsi untuk membalikkan lensa di depan lensa. Harga nya Cuma Rp. 60.000,- tidak ada salahnya dilengkapi.
- Kalau Blitz, saya belum punya niat untuk membelinya karena blitz bawaan kamera, sudah cukup. Kecuali dalam kondisi yang extreem, baru saya keluarkan blitz merk METZ yang lama (masih bisa dipakai). Harga blitz Canon Speedlite 430EX II Rp 2.750.000,- Tapi ada alternatif jika budget anda terbatas. Beli saja merk Yongnuo RF-602 Wireless Flash Trigger + remote shutter Rp. 350.000,- sudah mantap…!!!.
- Dry box, merk TECHNO Rp. 350.000,- Box ini agar kamera/lensa tidak berjamur.
- Cable release buat main slow speed kalau anda sudah mengerti masalah slow speed.
Filter yang sangat perlu.
- Filter CPL merk HOYA. Filter CPL itu untuk meningkatkan kontras & mengurangi refleksi. Bisa semakin membirukan awan. Bagusnya dilakukan saat matahari berada 90 derajat. Fotonya pasti indah. Filter ini wajib dimiliki bagi yang suka foto Landscape.
- Filter ND Fader (ND2-ND400) seharaga Rp. 520.000,-
- Filter Close-up Set (+1 +2 +4 +10) harga Rp. 300.000,-
Selesai… sampai disini. Cukup sudah...!!! semuanya dibeli berdasarkan prioritas saja (sesuai kebutuhan). Kalau cuma buat jepret2 alakadarnya saja, cukup beli kamera saja. Tapi ya jangan harap bisa dapat foto yang lebih berkualitas. Kalau belinya yang standar ya dapatnya juga akan standar juga.
Inilah pengalaman saya sebagai pemula dalam membeli kamera. Semoga dapat memberi sedikit pencerahan.
Inilah pengalaman saya sebagai pemula dalam membeli kamera. Semoga dapat memberi sedikit pencerahan.
Kesimpulan dan saran.
- Untuk point 1 – Canon 60D, ini adalah pilihan saya. Anda boleh saja memilih type lain atau merk Nikon. Karena Nikon juga "Is the best too". Sekarang, yang penting adalah bagaimana keyakinan anda untuk tidak ragu.
- Alangkah baiknya jika anda bisa mengcompare satu-persatu, type yang menjadi target anda dengan merk pesaing lainnya. Anda bisa compare di www.dpreview.com.
- Setelah anda tau kelebihan dan kekurangan produk yang menjadi target anda, coba anda tanya kepada teman-teman anda yang ahli dan independent dalam dunia photographer atau bisa juga tanya/baca di forum, misal di: www.fotografer.net.
- Jangan membeli kamera apapun di Onlineshop bodong yang banyak mengaku dari Batam. Yang dari Batam itu penipu semua, mereka sebuah sindikat. Jika anda ingin beli kamera belilah di olshop yang terpercaya. Cek alamatnya di google.
- Jangan terperdaya dengan website penipu yang memakai dot com. Jebakan batman Olshop penipu ini terlalu banyak didunia maya. Mereka gampang buat web pakai dot com (register pake dotcom, murah. hanya Rp. 100.000,- anda sudah bisa punya website pakai com). Tapi bentuk web Onlineshop Penipu ini biasanya mirip semua (Copas, tukar nama web dan warna saja).
- Ciri lain website/Onlineshop penipu itu adalah Menjual kamera dengan harga yang sangat murah. INGAT ya… setahun saya browsing kamera, belum pernah ada onlineshop yang benar-benar menjual kamera dengan harga yang sangat murah. NEVER….!!! (Discount lebih dari 10% saja itu layak dicurigai, apalagi sampai 50%). Berharap Murah, sudah pasti duit anda Melayang. Percayalah itu, Dijaminnn anda masuk lobang…!!!.
- Kamera itu TIDAK ADA harga BLACK MARKET. Saya sudah cek secara langsung di kota Batam, Medan, Pekanbaru… Di Batam sendiri barang-barang sudah mahal. Nama Batam yang identik dengan surga barang murah itu SUDAH TIDAK ADA LAGI bro, Mahallll…
- Sekarang kalau ada toko di Batam yang menjual kamera murah, tolong tunjuk tangan dan kasih tau saya, alamatnya dimana?, (Garansi indonesia ya, jangan bilang ala Batam: ini garansi international.. puyeng prettt).
- Biar anda tidak tertipu, saya berikan dibawah tulisan ini, website-website yang benar-benar terpercaya, tempat shoping kamera dan accecoriesnya, oke.
----------------------
Kalau punya duit, Lensa yang menjadi incaran adalah:
- Lensa Wide CANON EF-S 10-22mm f/3.5-4.5 USM, harganya Rp 6.300.000,- dan alternatif lain adalah merk Sigma 10-20mm f/3.5 EX DC HSM harga Rp. 6.000.000,- Jangan lupa beli step-up ring agar fiilter CPL atau ND yang ring 72mm bisa dipakai.
- Lensa Macro Canon EF 100mm f/2.8L Macro IS USM Rp. 7.200.000,- atau alternatif budget murahnya adalah Sigma 150mm f/2.8 APO Macro EX DG HSM Rp. 6.300.000,- atau budget rendah lainnya beli Sigma AF 105mm f/2.8 EX DG Macro seharga Rp. 4.300.000,-
- Lensa Tele Canon EF 70-200mm f/2.8L USM harga Rp. 10.100.000,- atau EF 70-200mm 1:4 L USM Rp. 7.300.000,-. Alternatif lensa murah yang bagus merek Sigma APO 70-200mm F2.8 II EX DG Macro HSM harga Rp. 7.100.000,-
- Ke 3 lensa diatas rasanya udah cukup komplit untuk perang. Pribadi saya, kalau ke 3 lensa ini sudah dapat, baru lensa sapu jagat Canon EFS 18-200mm F3.5-5.6 IS(setelah puas dipake), DIJUAL. Uangnya buat beli kamera DSLR lagi, yang Low Entry saja dengan lensa standar 18-55mm. Jadi tidak perlu buka pasang terus kalau mau pakai lensa ke 3 diatas.
- Buat iseng-iseng, beli Mirror Lens merk Vivitar 800mm f/8.0 Series 1 Multi-Coated Mirror Lens with 2x Teleconverter (=1600mm). Harganya murah Rp. 2.500.000,- Biar bisa foto bulan dengan jelas atau foto burung Albatros kelihatan diujung pulau sana, sedang mandi bugil heheheheee…
Sekian dan terimakasih, semoga bermanfaat untuk anda semuanya, Oke.....!!!
Jajaran Kamera NIKON
kamera-kamera DSLR nya ditandai dengan huruf D didepan angka. seperti:
- D1, D1x, D1h, D2X, D2H, D3, D3X, D3s and D4
- D700, D800 and D800e
- D100, D200, D300, D300s
- D70, D70s, D80, D90 and D7000
- D40, D40x, D50, D60, D5000, D5100
- D3000, D3100, D3200
Jajaran Kamera CANON.
kamera DSLR nya CANON ditandai dengan huruf D dibelakang angka.
- 1Ds, 1Ds Mk II, 1Ds Mk III, 1D X,
- 1D, 1D Mk II, 1D Mk II N, 1D Mk III, 1D Mk IV,
- 5D, 5D Mk II, 5D Mk III
- 7D
- 10D, 20D, 30D, 40D, 50D, 60D
- 300D, 350D, 400D, 450D, 500D, 550D, 600D, 650D
- 1000D, 1100D
Website Terpercaya:
Forum
http://ohgituto.blogspot.com/2012/08/tips-membeli-kamera-dslr-utuk-pemula.html
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar