Berkah YouTube, Clara Priscilla, Artis Muda Indonesia Dikontrak Universal Studio Amerika - Hanya lima bulan setelah single My Indonesia diluncurkan, Clara Priscilla, penembangnya, digaet produser dari Amerika Serikat, Mark S. Berry. Produser Universal America Interscope & Attack Media Group--pernah bekerja sama dengan David Bowie dan Duran-Duran--itu tertarik pada penampilan Cilla dalam klip video yang diunggahnya di media sosial YouTube.
Kedatangan Berry ke Jakarta pada September tahun lalu selama 10 hari menjadi kado ulang tahun terindah bagi dara yang genap 15 tahun pada September itu. Kegembiraan Cilla dan keluarganya hadir begitu menerima surat elektronik dari Berry sebelumnya. "Aku pulang sekolah kaget melihat mama mengeprint e-mail dari Mark S. Berry," katanya saat dihubungi Selasa lalu.
Berry langsung menawarkan kontrak selama setahun kepada Cilla. Dara asal Surabaya ini tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Berry juga meminta Cilla menyanyikan enam lagu dari 300 lagu ciptaan Vibes Brother. Keenam lagu ini direkam, lalu dibawa ke Negeri Abang Sam. Meski telah menandatangani kontrak, Cilla mengatakan belum tahu kapan akan dipanggil ke Amerika. "Saya harus menyelesaikan sekolah dulu," ujarnya.
Sejak usia 7 tahun, siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Masa Depan Cerah Surabaya ini amat menyukai bermain piano. Bakatnya terus diasah hingga banyak menjuarai kompetisi piano di Surabaya hingga Singapura. Ketika menekuni bakat ini, Cilla tak suka menyanyi. "Saya tidak terlalu bisa," ujarnya. Namun ia gemar menciptakan lirik lagu dengan chord piano, terutama untuk lagu rohani.
Album perdana Cilla tercipta saat ia berusia 11 tahun. Album rohani berisi 14 lagu ini diberi nama I Belong to Jesus. Lagu-lagunya dinyanyikan di banyak gereja. "Bahkan ke acara perkawinan," katanya. Kadang Cilla diberi upah dari jerih payahnya bernyanyi dan bermain piano ini. Namun, untuk gereja-gereja kecil, Cilla menggratiskan.
Karier Cilla di dunia musik banyak disokong keluarganya, yang berekonomi kuat. Ayahnya, Joni Wahidin, pemilik JJ Light Production, yang memproduksi album perdananya itu. Rumah produksi itu sengaja didirikan setelah putri tunggalnya ini berniat membuat album.
Selain bermain piano dan menembang lagu-lagu rohani, Cilla termasuk penggemar kuliner. Kesukaannya pada makanan Indonesia itu membawanya membuat lagu bertema Indonesia. Cilla menilai keramahan orang Indonesia dan aneka ragam masakannya harus dikenal oleh orang luar negeri. Dari situlah ia membuat lagu berbahasa Inggris campur Indonesia dengan judul My Indonesia. Lagu ini berjenis pop-rock.
Lirik lagu itu diciptakan oleh Cilla. "Saya membuatnya dalam waktu 10 menit," katanya. Hasilnya ia berikan kepada sang bunda, Jessica Kartika. Cilla mengatakan kepada ibunya bahwa ia ingin lagunya dikenal di luar negeri. Menurut Cilla, orang tuanya menghubungi Pongky Bharata, musikus dari kelompok band Jikustik, agar menjadi produser eksekutif. "Kebetulan Pongky temannya ayah." Orang tua Cilla juga melibatkan Tyo Adrian sebagai produser dalam album single ini.
Klip video My Indonesia juga merupakan ide Jessica. "Tapi tetap pakai director dari luar," ujarnya. Klip video itu dibuat di Bandung. Karena bercerita tentang Indonesia, video tersebut dalam satu scene-nya menampilkan tarian Bali.
Video inilah yang diunggah Jessica ke media sosial YouTube. Usaha ini mirip Justin Bieber ketika mengunggah lagu-lagunya ke media sosial itu sebelum menjadi penyanyi top seperti sekarang. Cilla berharap bisa seperti Bieber. "Amin, semoga saja," ujarnya.
Tak mudah bagi Cilla menekuni karier menyanyi. Pongky, kata dia, meminta gadis dengan tinggi 168 sentimeter ini berlatih vokal lebih serius. Cilla juga diingatkan agar banyak mendengar dan mempelajari penyanyi solo dewasa. "Selama ini aku banyak mendengar lagu anak-anak," ujarnya terkekeh.
Agar lebih serius, gadis yang berbicara dengan logat Jawa medok ala Surabaya ini mengikuti les privat vokal. Dalam berlatih vokal, Cilla sangat terilhami oleh beberapa penyanyi luar negeri, seperti Whitney Houston, Celine Dion, dan penyanyi Prancis asal Indonesia, Anggun.
Mendapat kontrak dari produser asing tidak membuat Cilla bungah hatinya. "Justru stres," ucapnya. Menurut Cilla, ketakutan yang kerap datang adalah penampilan dia tak sehebat yang diharapkan Berry. "Apalagi pesaingnya banyak," ujarnya.
Cilla termasuk yang kurang tahan menerima kritik. Dia enggan membaca komentar negatif mengenai klip videonya di YouTube. "Aku memilih jarang membaca (komentar) daripada sakit hati," ujarnya. Cilla mengaku lebih suka pada kritik yang membangun. ( tempointeraktif.com )
Biodata
Nama: Clara Priscilla
Kelahiran : Surabaya, 30 September 1995
Orang tua: Joni Wahidin dan Jessica Kartika
Status dalam keluarga: Anak tunggal
Pendidikan: SMA Masa Depan Cerah Surabaya
Album :
l I Belong to Jesus
l My Indonesia (single)
Penghargaan:
l 5 Best Young Pianist Competition di Singapura
l Juara beberapa kompetisi piano di Surabaya
l School Best Music Award
l School First Winner English Competition
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar